Sunday, February 1, 2009

Aku mau lari

Pernah tak terasa macam terikat sangat, macam terkongkong, tak bebas. Tak bebas untuk buat apa yang kita nak, yang kita impi kan. Tak bebas untuk membuat keputusan, buat ketentuan. Seperti seekor kuda yang terikat pada tiang, yang terpaksa ikut cakap tuan nya. Dan tidak memenuhi kehendak hati yang ingin berlari sekuat hati dan sebebas untuk pergi ke mana saja.

Tertekan betul! Perasaan tu, orang lain tidak faham terutama nya yang membuat kita rasa terkongkong. Sebab perasaan tu kat dalam, kat dalam hati, dipendamkan saja. Jika diluahkan, ia seperti memberontak, penuh kemarahan dan agresif, ini sebab ia sukar dilafazkan dengan kata-kata yang sesuai, ia sangat kompleks dan sukar difahami.

Arrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh..........................................................



Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi... Sepi dan sendiri aku benci.
Aku ingin bingar. Aku mau di pasar.

Bosan aku dengan penat,
dan enyah saja kau, pekat!

Seperti berjelaga jika aku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh

Ahh.. ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya?
Biar terderah,
atau... aku harus lari ke hutan belok ke pantai?

(Puisi Rangga dalam movie ' Ada Apa Dengan Cinta?')

No comments: